Penerapan Proses Isobarik, Proses Isokhorik,Isotermal dan Adiabatik
1. Proses Isobarik
Proses
isobarik ini dapat dijumpai pada kasus pemanasan air di dalam ketel
mesin uap sampai ke titik didihnya dan diuapkan sampai air menjadi uap,
kemudian uap tersebut disuperpanaskan (superheated), dengan semua proses
berlangsung pada suatu tekanan konstan.. Sistem tersebut adalah H2O di
dalam sebuah wadah yang berbentuk selinder. Sebuah pengisap kedap udara
yang tak mempunyai gesekan dibebani dengan pasir untuk menghasilkan
tekanan yang didinginkan pada H2O dan untuk mempertahankan tekanan
tersebut secara otomatis. Kalor dapat dipindahkan dari lingkungan ke
sistem dengan menggunakan sebuah pembakar bunsen. Jika proses tersebut
terus berlangsung cukup lama, maka air mendidih dan sebagian air
tersebut diubah menjadi uap. Sistem tersebut bereskpansi secara kuasi
statik tetapi tekanan yang dikerahkan sistem pada pengisap otomatis akan
konstan.
2. Proses Isokhorik
* Penerapan Proses Isokhorik
Terjadi
pada sebuah kipas dan baterai dalam sebuah wadah tertutup. Kipas bisa
berputar menggunakan energi yang disumbangkan baterai. Untuk kasus ini,
kipas, baterai dan udara yang berada di dalam wadah dianggap sebagai
sistem. Ketika kipas berputar, kipas melakukan kerja terhadap udara yang
ada dalam wadah. Pada saat yang sama, energi kinetik kipas berubah
menjadi energi dalam udara. Energi listrik pada baterai tentu saja
berkurang karena sudah berubah bentuk menjadi energi dalam udara. Contoh
ini hanya mau menunjukkan bahwa pada proses isokorik (volume selalu
konstan), kerja masih bisa dilakukan terhadap sistem (kerja yang tidak
melibatkan perubahan volume).
3. Proses Isotermal
* Penerapan Proses Isotermal
Penerapan Isotermal ini terjadi pada AC. AC
alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat
alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama
mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu
lingkungan sekitarnya.
4. Proses Adiabatik
* Penerapan Proses Adiabatik
Penerapan Adiabatik terjadi pada Prinsip Kerja Mesin Diesel.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine)
(simplenya biasanya disebut “mobor bakar” saja). Prosip kerja motor
diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia
di dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar
(solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).
Pada
motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung
pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau
dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki
satu torak.
Prinsip Kerja
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection)
yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan
motor bensin dianalisa dengan
siklus otto).
siklus otto).
Perbedaan
antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada
proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar
terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua
elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran
terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat
kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip
penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.
Sumber :
http://flashboy.blogdetik.com/2010/09/29/penerapan-proses-isobarik-isokhorik-isotermal-dan-adiabatik/comment-page-3/#comment-3013
http://google.com
http://engdept-engdept.blogspot.com/2008/12/cara-kerja-sistem-ac-ruangan.html
http://gudangilmu.org/2007/11/24/prinsip-kerja-mesin-diesel/
http://tazziemania.wordpress.com/2009/11/05/ketel-uap/
0 komentar:
Posting Komentar