Mesin
Kalor
” tidak mungkin mengubah
semua kalor yang terdapat pada resevoir kalor temperatur tinggi menjadi kerja
dalam sebuah siklus kerja tanpa membuang sebagian kalor ke reservoir kalor
temperatur rendah” .Pernyataan hukum II
termodinamika ini digambarkan sebagai :
Gambar 2 .Penerapan Hukum II Termodinamika dalam
mesin kalor
|
Mesin kalor didefinisikan
sebagai alat yang mengubah kalor menjadi energi mekanis atau lebih tepatnya
suatu sistem yang berkerja secara terus-menerus dan hanya kalor dan usaha yang
dapat melalui permukaan batasnya.
Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang
berfungsi mengubah energi panasmenjadi energi mekanik. Dalam mesin mobil misalnya, energi
panas hasil pembakaranbahan bakar diubah
menjadi energi
gerak mobil.Tetapi,
dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan energi panas ke energi
mekanik selalu disertai pengeluarangas buang, yang membawa
sejumlah energi panas.Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran
bahan bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin
pembangkit tenaga listrik; batu
bara atau
bahan bakar lain dibakar dan energi panas yang dihasilkan digunakan untuk
mengubah wujud air keuap.Uap
ini diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin, membuat
sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik putaran ini digunakan untuk
menggerakkan generator
listrik.
Semua mesin kalor yang
bekerja menghasilkan kerja (W) dengan
mengkonversikan kalor dari sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan
membuang sebagian kalor ke resevoir kalor yang lebih rendah temperaturnya
(Ql). Artinya tidak semua kalor dapat
diubah menjadi kerja, pasti ada kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi
(η).Contoh : sebuah motor bakar bensin membakar campuran udara dan bahan bakar
dan menghasilkan kalor. Energi kalor ini tidak semuanya dapat diubah oleh mesin
menjadi kerja (putaran poros), tetapi pasti ada sebagian yang dibuang ke lingkungan
sekitar melalui pendingin mesin dan sisa gas buang.
Beberapa contoh dari mesin
kalor adalah mesin carnot, mesin brayton, mesin otto (mesin bakar), mesin
rankine, dan mesin diesel. Pada mesin
kalor terdapat dua buah tendon.Tandon yang memberikan kalor disebut dengan
tandon kalor.Sedangkan tendon lainnya disebut dengan tendon dingin.Tandon
dingin ini berfungsi menyerap kalor dalam jumlah yang besar tanpa terjadi
perubahan panas yang berarti. Semua mesin kalor familiar yang
didukung oleh ekspansi gas dipanaskan. Lingkungan
umum adalah heat sink, menyediakan gas relatif dingin yang, ketika dipanaskan,
berkembang cepat untuk mendorong gerakan mekanis mesin.untuk dicatat bahwa
meskipun beberapa siklus memiliki lokasi pembakaran yang khas (internal atau
eksternal), mereka sering dapat diimplementasikan dengan lainnya. Misalnya, John Ericsson mengembangkan mesin
dipanaskan eksternal berjalan pada siklus sangat mirip dengan siklus Diesel
sebelumnya. Selain itu, mesin
eksternal dipanaskan sering dapat diimplementasikan dalam siklus terbuka atau
tertutup.Perubahan fase siklusDalam siklus dan mesin, cairan bekerja adalah gas
dan cairan. Mesin mengubah fluida
kerja dari gas ke cairan, dari cair ke gas, atau keduanya bekerja, menghasilkan
cairan dari ekspansi atau kompresi.
Perubahan energi dalam mesin kalor secara skematis
diberikan oleh gambar. Lingkaran
menggambarkan mesin kalor itu sendiri.
Kalor yang diberikan kepada mesin oleh tandon kalor adalah sebanding
dengan luas penampang pipa. Kalor yang
terbuang melalui saluran pembuangan ke tandon dingin berbanding lurus dengan
luas penampang pipa keluar. Sebagian
kalor diubah menjadi kerja mekanis W yang dilukiskan pada pipa cabang ke kanan. Jadi Qp dalam gambar adalah kalor
yang diserap oleh mesin (Qin), dan QD adalah kalor yang
dibuang oleh mesin per siklus (Qout). Kalor neto adalah :
Kalor yang diserap dari
tandon kalor biasanya dipeoleh dari pembakaran bahan bakar. Dengan menggunakan hukum pertama untuk satu
siklus lengkap dan dengan mengingat tidak ada perubahan neto energi dalam, kita
peroleh :
Siklus yang menghasilkan
kerja neto yang dipindahkan ke lingkungan pada setiap siklus disebut siklus
daya. Mesin kalor secara ideal mempunyai
definisi :
Nilai dari efisiensi tidak
pernh lebih besar dari 1 (100%). Pada
mesin aktual, nilai efisiensi selalu kirang dari satu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua kalor
diserap diubah menjadi kerja.
0 komentar:
Posting Komentar