KOROSI PADA BOILER
a. Bentuk Korosi Pada Boiler.
Dalam bab ini akan diuraikan berbagai bentuk korosi yang terdapat pada
boiler. Korosi dapat terjadidi sisi air dan di sisi gas asap bahan. Yang
di maksud dengan korosi adalah penyentuhan yang tidak disukai pada
bahan oleh pengaruh kimia dipermukaannya. Korosi di sisi air dapat di
cegah dengan penanganan air secara baik, sedangkan korosi di sisi gas
lebih rumit. Pencegahannya terutama terletak di bidang konstruksi, dalam
arti kata dalam bentuk boiler, pola pemipaan, letak pemanas lanjut,
pengaturan suhu pendingin gas asap, dan sebagainya. Rancangan boiler
masa kini terutama di tunjukkan pada pencegahan korosi di sisi gas asap.
Terkecuali logam mulia emas, perak dan platina logam terdapat dalam alam
sebagai oksida, dalam arti kata bersenyawa dengan zat asam. Pengolahan
logam murni untuk penerapan praktis terjadi melalui proses reduksi
sebagai berikut :
MeO + R ® Me + RO
MeO adalah oksida logam, R sarana reduksi, Me logam dan RO oksida sarana
reduksi. Misalnya reduksi Fe2O3dengan CO, seperti berlangsung dalam
dapur tinggi adalah sebagai berikut :
Fe2 O3 + 3CO ® 2Fe + 3CO2
Walaupun kebanyakan logam tidak dalam bentuk murnimnya tetapi di
terapkan sebagai paduan, logam akan mencoba kembali ke bentuk asalnya
yaitu oksida. Karena itu oksida dianggap sebagai gejala alami.
Pemberantasannya setiap tahun membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
perbaikan dan sarana pemberantasan di satu pihak dan rugi bahan di lain
pihak. Korosi dapat di bagi dalam arti manifestasinya, yaitu :
1. Penyentuhan di seluruh permukaan.
2. Penyentuhan setempat (pembentukan kubangan, lekukan).
3. Garis antar kristal, yaitu penyentuhan di batas-batas kristal pada atau dekat bawah permukaan.
Bagian lain adalah menurut mekanisme korosi :
1. Korosi kimia murni.
2. Koroso elektro kimia
b. Penyebab Korosi Pada Boiler
1. Pengkorosian disebabkan oleh air boiler
Korosi akan terjadi pada bagian dimana air di uapkan secara
terus-menerus bila corong asap di atas ruang pembakaran dan menunjukkan
pipa air menuju ruang pembakaran, saat beberapa korosi terjadi segera
atasi dengan reaksi kimia, ketika reaksi berlangsung cepat maka korosi
terjadi tidak sampai mengakar. Jika, bagaimanapun melakukan pencucian
dengan reaksi kimia akan memperlambat terjadinya korosi. Beberapa
penyebab terjadinya korosi adalah kelalaian dalam blow off, tidak
bersihnya pembersihan dalam boiler, tidak cukupnya sirkulasi air boiler
dan pemakaian berlebihan.
2 .Korosi yang di sebabkan oleh zat-zat lain
a. Reaksi gas dalam air boiler
Besi berkarat atau berkorosi akibat terendam dalam air atau suhu yang
tinggi dan pemakaian bahan yang mudah korosif. Dalam kasus ini
terkandungnya oksigen dalam penyediaan air sangat bagus untuk
pengubangan atau pelubangan, kejadian ini bagian dalam ruangan uap
dimana kurangnya pergantian air, jalannya air dari drum boiler dan
pipa-pipa, pipa air dan economiser. Asam karbon hasil dari karbon
dioxida ketika pelarutan dalam air dan bereaksi dengan besi untuk
menghasilkan karbon besi. Karbon besi bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan oksida besi kedua. Sejak proses reaksi ini berlangsung di
mana karbon dioksida terbebaskan, dengan demikian mempercepat siklus
pengkorosian lainnya.
b. Korosi oleh alam
Satu bagian dari pengubangan atau pelubangan, perluasan area
pengkorosian di sebabkan oleh terpisahnya asam-asam dalam air boiler dan
terpisahnya asam besar/gemuk dari binatang atau tanaman tenunan dalam
air boiler.
c. Korosi oleh garam
Korosi magnesium klorida pada boiler terjadi sampai berakar. Keadian ini
karena terpisahnya hasil asam hidroklorik dalam air boiler dan ini
tidak berhenti dalam pelubangan tapi berhenti dalam bentuk karat skala
ikan melakukan perluasan, dimana sering terjadi dalam bagian-bagian
menunjukkan untuk kuatnya panas dimana gelembung-gelembung udara sukar
untuk di lepaskan.
d. Korosi oleh uap panas yang nerlebihan.
Uap adalah pemisah dalam hidrogen dan oksigen ketika suhu dari permukaan
baja naik menjadi 400 degrees centrigrade atau lebih tinggi. Oksigen
adalah pengkorosi bagian penampang baja.
korosi pada boiler
06.19 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar